Kabar Hotel - Pantai
Sawarna terletak di Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,
Banten. Lokasi yang berjarak 150 km dari Rangkasbitung (Ibu Kota
Kabupaten Lebak) ini makin komplet dengan gelombang spektakuler yang
sempurna bagi para pencinta olahraga selancar. Tidak heran, pantai yang
dibuka untuk publik ini menjadi semacam surga baru bagi peselancar
Australia, Jepang, dan Korea. Salah satu spot favorit peselancar mancanegara untuk berselancar adalah Ciantir.
*
Pantai
Sawarna merupakan salah satu pantai yang sangat indah dan menarik dengan
pasirnya yang putih. Para wisatawan yang kebanyakan pencinta fotografi
memilih menginap 2-3 hari di desa yang berada di kawasan Pantai Sawarna.
Maklum, begitu banyak sudut keindahan Pantai Sawarna dapat dieksplorasi
dan tidak cukup bila berkunjung hanya beberapa jam. Yang unik
dari desa ini adalah lokasinya yang dipisahkan oleh aliran sungai
dangkal yang cukup lebar. Makanya, siapapun yang ingin pergi ke desa
tersebut harus melewati jembatan kayu gantung layaknya sedang melakukan outbound.
*
Selain
pantainya yang indah, saat menelusuri tepi Pantai Sawarna, terdapat
objek menarik yaitu Gua Lalay yang dihuni ribuan kelelawar. Dalam gua
dapat dilihat jernihnya air yang mengalir menuruni gua.
*
Jika
tertarik melakukan beach trekking, tidak ada salahnya meminta bantuan
penduduk setempat atau pemilik penginapan tempat Anda menginap. Maklum,
pantai ini masih dikelola oleh penduduk lokal. Jadi untuk urusan
penginapan ataupun guiding, belum terfasilitasi dengan baik.
*
Namun
sayang sekali, lokasi ini masih minim perhatian dari pemerintah
Kabupaten Lebak ataupun Provinsi Banten. Hal ini terlihat dari home stay yang
beroperasi (sebanyak 17 lokal) semuanya atas inisiasi warga setempat.
Bahkan, Ketua Paguyuban Pemilik Home Stay Sawarna, Nenden mengeluh air
bersih saja tidak menjadi perhatian pemerintah.
*
*
“Kami
melalui paguyuban ini berusaha berulang kali untuk mendapatkan fasilitas
air bersih karena yang ada saat ini sangat terbatas dan kurang memadai
bila sedang padat pengunjung,” keluhnya.
*
Selain
itu, terlihat pula banyak yayasan yatim piatu di desa ini yang
mengandalkan bantuan para turis untuk menghidupi anak asuhnya akibat
minimnya perhatian dinas sosial setempat.
*
0 komentar:
Posting Komentar